Teknologi Biogas Untuk Peternak
Teknologi Biogas Untuk Peternak
Semangat pemerintah dalam upaya mengefesienkan biaya anggaran dengan secara bertahap mengurangi subsidi BBM mengakibatkan dikembangkannya sektor energi alternatif dan terbarukan. Teknologi biogas merupakan teknologi yang relatif sudah sangat tua dikembangkan dan digunakan di berbagai negara sejak puluhan tahun yang lalu. Teknologi ini mudah diaplikasikan dan di operasikan bahkan di berbagai belahan dunia, mulai dari pedalaman afrika dengan teknik super sederhana, sampai skala industri di Jerman. Teknologi ini sangat sesuai dikembangkan di Nusa Tenggara Barat (NTB), mengingat NTB merupakan salah satu sentra penghasil ternak terbesar di Indonesia.
Selain potensi aplikasinya yang memadai (mudah di buat), produksi biogas juga memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat sebagai sarana penyedia energi siap pakai. Berdasarkan basis perhitungan pemanfaatan kotoran 2 ekor sapi, maka produksi biogas dapat mencapai 1m3 perhari. 1 m3 Biogas setara dengan:
*
60-100 watt lampu bohlam selama 6 jam.
*
5-6 jam memasak menggunakan kompor gas
*
Setara dengan 0,7 liter bensin
*
Dapat memproduksi 1,25 kwh listrik
Biogas merupakan campuran gas Metana (60-70%), CO2 dan gas lainnya yang dihasilkan oleh bakteri metanogenesis yang terdapat pada rawa dan perut rumansia seperti sapi dan kerbau. Biogas terbentuk melalui tiga tahap, yaitu: hidrolisis, asidifikasi (pengasaman), dan metanogenesis. Pada tahap hidrolisis, molekul-molekul dioksidasi secara enzimatik menjadi molekul-molekul pendek. Molekul rantai pendek tersebut di uraikan lebih lanjut menjadi asam organik oleh bakteri asetogenik. Selanjutnya asam organik tersebut diuraikan membentuk gas metana. Keseluruhan gas yang diproduksi pada ketiga tahap proses tersebut dinamakan biogas. Tahap pembuatan biogas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1: Tahap pembuatan biogas
Pembuatan Biogas
Semua bahan organik dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biogas, sampah hijau, kotoran ternak maupun unggas. Namun demikian, kotoran hewan lebih sering dipilih karena ketersediaannya yang melimpah, memiliki keseimbangan nutrisi, mudah dicerna dan relatif dapat diproses secara biologi. Kotoran sapi merupakan substrat yang dianggap paling cocok karena telah secara alami mengandung bakteri penghasil gas metana.
Secara teknis proses pembentukan biogas berlangsung dalam biodigester yang merupakan wadah kedap udara tempat terbentuknya biogas. Biodigester ini dapat dibuat dari drum, beton atau plastik. Teknologi biodigester yang saat ini paling banyak dikembangkan adalah menggunakan plastik polietilen. Penggunaan plastik sebagai material konstruksi sangat menguntungkan karena sederhana, mudah diinstalasi dan dioperasikan dengan harga yang sangat murah dibandingkan menggunakan drum atau beton. Harga material instalasi berkisar andara 200-300 ribu rupiah. Teknologi biodigester plastik ini sangat direkomendasikan terutama karena harganya yang sangat murah, operasionalnya mudah, sederhana dan sangat mudah dibuat. Lebih dari 200 ribu unit instalasi biogas plastik telah dibangun dan beroperasi dengan baik di Vietnam. Plastik juga tahan lama dengan usia pakai dapat mencapai 5-10 tahun. Ilustrasi biodigester plastik ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Ilustrasi instalasi biodigester plastik
Berdasarkan Gambar 2, kotoran ternak secara langsung dibersihkan menggunakan air dari lantai kandang. Campuran air dan kotoran masuk kedalam biodigester dan diproses membentuk biogas. Gas akan masuk ke dalam tabung penampung gas dan langsung ias digunakan untuk memasak atau keperluan lainnya. Sedangkan keluaran/output digester dapat langsung digunakan sebagai pupuk cair atau dikeringkan menjadi pupuk kompos. Informasi lengkap mengenai teknik pembuatan biodigester dari bahan plastic ini sebenarnya telah sangat banyak dipublikasikan. Namun kebanyakan menggunakan bahasa inggris. Sebuah kelompok pecinta pertanian telah mendokumentasikan tata cara pembuatan biodigester plastic dengan cukup detail. Dokumen yang menjelasan detail teknis pembuatan biodigester dari plastic tersebut di lampirkan dalam attachment (Teknik pembuatan biodigester dari plastik dan Biogas skala rumah tangga).
Kotoran sapi menjadi listrik
Salah satu pemanfaatan biogas yang sangat strategis namun belum banyam di terapkan adalah menjadikannya bahan baker generator listrik. Karena ketika sudah menjadi listrik maka akan sangat mudah untuk di manfaatkan dengan berbagai macam cara. Baik untuk penerangan, atau menjadi sumber energi bagi alat-alat listrik lainnya. Balai besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian –Serpong telah berhasil mengembangkan pembangkit listrik skala rumah tangga menggunakan bahan baker campuran solar-biogas, teknologi ini bias diadopsi dan menurut hemat penulis sangat aplikatif untuk masyarakat, terutama di daerah terpencil. Penulis juga berkeyakinan bahwa modifikasi Gen-set berbahan bakar bensin juga dapat dilakukan melalui penambahan converter. Strateginya mirip dengan penambahan converter pada mesin mobil berbahan bakar bensin agar mampu menggunakna bahan bakar gas. Namun demikian penelitian lebih lanjut untuk kasus generator listerik berbahan bakar murni biogas ini masih perlu dilakukan. Atikel mengenai pembangkit listrik tenaga solar-biogas di lampirkan di attachment.
Biogas di Gumi Sasak
Penulis pernah memfasilitasi pembuatan biogas di Kampung Bunmundrak, Desa Sukarare, Lombok Tengah dengan hasil yang memuaskan. Biodigester plastik yang dibuat mampu memproduksi gas secara terus-menerus dan dapat dipergunakan untuk memasak. Pengalaman ini bisa dijadikan contoh untuk penerapan teknologi ini di kalangan masyakat yang lebih luas. Dokumentasi mengenai aktifitas penulis dan kelompok peternak di Lombok Tengah ketika melakukan percobaan pembuatan biodigester plastik dapat dilihat di Gambar 3.
Gambar 3. Pembuatan biodigester di Bunmundrak-Sukarare-Lombok Tengah
Catatan:
*
Mengingat bahwa teknologi biogas ini sangat erat kaitannya dengan pupuk kompos dan pertanian organik, mungkin topik tersebut akan dibahas pada tulisan berikutnya.
*
Jika gambar tidak muncul di teks, silahkan merujuk ke attachment 1,2 dan 3.
*
Bagi masyarakat sasak yang tertarik untuk sekedar berdiskusi atau tertarik untuk membuat biogas dan memerlukan bantuan fasilitator, silahkan menghubungi penulis melalui mailing list sasak.org. Jangan malu-malu, gratis kok.
========================================
GRATIS Report
"Bagaimana Mendapatkan 1 Juta Rupiah Pertama Anda Lewat Internet"
>> Ya Saya Mau GRATIS Sekarang <<
========================================